5 Fakta Blogging yang Tak Boleh Anda Ceritakan kepada Istri

Sebelum kita lanjut, mari kita akui dulu, bahwa blogging itu 'aneh'. Ada sesuatu yang membuat seorang blogger begitu terobsesi dan ... ketagihan!

Ya. Blogging memang aneh. Paling tidak di mata orang lain. Di mata teman, keluarga, dan orang-orang terdekat kita, seperti istri / suami / pacar / orang tua.

Mereka menganggap kita sebagai orang aneh, (seperti saya gambarkan dalam dua artikel lain, yaitu 16 Tanda Anda 'Mabuk' Blogging... Ups! dan Blogging Boleh, Jangan Lupakan Hidup Anda), mereka berpikir entah apa yang menancap di ubun-ubun kita, sampai-sampai kita betah berjam-jam duduk di depan komputer, melakukan riset, menulis artikel tak kenal lelah, menjawab semua pertanyaan dari pembaca. Mereka benar-benar tak habis mengerti.

Setiap kali ada orang-orang terdekat bertanya tentang apa yang saya lakukan online (jujur, ini pertanyaan yang seringkali sulit dijawab), ya saya menjawab dengan sabar, sesederhana mungkin, menerangkan dengan istilah yang mereka pahami, namun tetap saja yang saya dapatkan hanya tatapan bengong dan senyum yang sulit saya artikan.

Saya berani bertaruh, mereka merasa 'kasihan' sama saya, merasa saya telah membuang waktu dan bakat yang saya miliki.

Terlepas dari banyaknya blogger yang sukses mendapatkan uang dari blog mereka, nyatanya sebagian besar blogger tidak mendapatkan hasil yang memadai. Padahal blogging adalah kegiatan yang menyita begitu banyak waktu, sulit, penuh tantangan, sementara tidak bisa diharap menghasilkan uang cukup besar dalam waktu singkat.

Tapi, ... sekali lagi, entah mengapa kita - para blogger - masih terus saja asyik masyuk dengan pesona ngeblog, yang membuat kita senang, yang sayangnya tidak bisa dipahami semua orang.

Nah, meskipun saya selalu berusaha menjawab dengan sabar pertanyaan dari orang-orang terdekat tentang blogging, tapi nyatanya ada beberapa fakta blogging yang saya (dan Anda), sebaiknya jangan ambil resiko untuk menceritakannya kepada sang istri, hehehe....

Nah, inilah tanya jawab imaginer yang terjadi antara saya dan istri tentang fakta-fakta tersebut:

1. Saya ngeblog untuk pembaca
"Oh... ya? Terus apa yang kamu dapat dari mereka?" tanya istri saya suatu ketika.

"Mmm... tidak ada. Hanya aku merasa senang aja bisa memberi manfaat kepada mereka. Jadi, meskipun aku tidak mendapatkan apa-apa dari mereka, bukankah hal baik bisa bermanfaat untuk orang lain?" jawabku, berusaha memberi alasan untuk mempertahankan diri.

Dia diam, hanya menatap kosong penuh rasa tak mengerti.

2. Saya tidak menghasilkan cukup uang untuk membayar tagihan internet dan hosting
"Sayang...." lembut suara istriku.

"Kamu baik sekali mau berbagi kepada orang lain dengan cuma-cuma. Oya sayang... pastinya kamu menghasilkan banyak uang dari situ. Bukankah kamu sudah memberi banyak kepada mereka?" lanjutnya dengan bibir manis tersenyum.

"Eee... mmm... enggak juga cinta.... Untuk bayar hosting dan tagihan internet, aku pakai uang sendiri. Dan bila ada pemasukan dari blog, sudah aku belikan i-phone untuk hadiah kontes blog yang aku adakan" saya berharap dia bisa mengerti.

Namun, dia hanya menggelengkan kepala sambil berlalu.

3. Saya memiliki ribuan teman online
"Wah, kamu memang hebat sayang.... Kamu sudah baik sekali sama... apa tuh... oh ya... pembaca blog kamu yang 'berharga' itu, tapi apa kamu bisa mendapatkan teman yang sebenarnya dari blog-blog itu?" tanyanya.

"Oh ya, tentu beb... aku punya banyak sekali teman" jawabku antusias.

"Setiap hari teman-temanku selalu bertambah, sudah ribuan. Mereka tersebar dimana-mana, di Pinterest, di StumbleUpon, di Twitter, di Facebook, di Google+, di LinkedIn, di Youtube juga, dan banyak lagi di tempat lainnya" saya menjelaskan dengan bangga.

Dia memandang nanar, mulut dipecongkan. Sesaat kemudian terlihat dia menarik nafas dalam.

4. Saya rajin sekali berbagi sesuatu yang bermanfaat melalu sosial media
"Oke, ini memang benar-benar aneh dan gila sebenarnya, tapi aku ingin mengetahui, apa itu.... Pinterest, Digg dan lainnya itu, lupa... itu apaan sih?" kali ini saya lihat dia berwajah cerah.

"Nah, ini pertanyaan bagus" jawab saya semangat, melihat dia memiliki rasa penasaran, sepertinya dia sudah mulai tertarik dengan dunia saya. 

"Begini sayang, itu namanya situs media sosial. Aku masuk ke situs-situs itu, lalu menambahkan teman yang banyak, menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempromosikan konten baru, juga untuk berbagi sesuatu yang aku anggap bermanfaat kepada teman-teman disitu" jawabku masih penuh semangat.

"Kayaknya dari situ ya kamu bisa dapat uang?" pertanyaan masih terdengar antusias.

"Mmmm... gak sayang. Mereka tidak membayarku untuk melakukan itu semua" malas-malas saya menjawabnya. Menanti reaksinya.

Dia kembali menatap kosong tak mengerti, mulut menganga. Entah apa yang dipikirkannya.

"Kau memang cantik dengan muka melongo seperti itu istriku" bisikku dalam hati.

5. Saya bergelut dengan ratusan artikel dari RSS feed setiap hari
"Sayang, aku benar-benar gak mengerti apa yang ada di kepalamu, dan aku benar-benar merasa khawatir" ia berkata.

Kekhawatirannya tak dibuat-buat, saya melihat dari nada suaranya.

"Tapi, satu lagi aku ingin tahu. Darimana kamu mendapatkan ide untuk tulisan-tulisan kamu di blog setiap harinya? Dan darimana kamu dapatkan sesuatu untuk dibagikan ke apa itu... media sosial? Apa gak takut kepalamu pecah nanti?" lanjutnya.

"Tenang sayang, jangan khawatir", saya mencoba memberi penjelasan yang paling masuk akal.

"Ini sesuatu yang biasa saja kok, bagi kami para blogger. Nah, ini nih, aku simpan semua di komputer ini. Namanya RSS reader. Setiap hari ada ratusan artikel yang masuk dari blog lain, aku membacanya satu-satu. Tinggal aku menentukan mana yang aku rasa berguna, terus aku bagikan ke media sosial. Dari situ pula aku selalu dapat ide untuk update harian di blogku", jawabku sambil menunjukkannya langsung dari komputer.

"Apakah kau mengerti sayang... yang... kamu kenapa yang....?"

Dia pingsan! 

"Ah.... " 

Giliran Anda:
Bagaimana Anda menjelaskan tentang blogging kepada orang-orang terdekat Anda? Hehe...

Salam.

Daftar Bacaan

Popular Posts